HAKIKATDAN CIRRI-CIRI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN; Perubahan dan Perkembangan Kurikulum di Indonesia; Refleksi Diri mata kuliah belajar dan pembelajaran perkenalan diri; Diberdayakan oleh Blogger. Blog Archive. Oktober (1) April (15) Maret (2) Februari (11) Januari (5) Pages. Beranda; Mengenai Saya. Unknown Lihat profil lengkapku
HAKIKATPEMBELAJARAN KOOPERATIF Minggu, 24 Juni 2012. HAKEKAT PEMBELJARAN KOOPERATIF. Dengan belajar bersama-sama masing-masing siswa memahami materi pembelajaran dan mengakhiri dengan membuat laporan kelompok dan individual. Anggota-anggota kelompok dipanggil secara random unutk menjawab
Misalnya seorang mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”. Ketika dia mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka pengetahuan, sikap dan keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”. 3.
KegiatanBelajar 1: Konsep dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran; Kegiatan Belajar 2: Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik; Kegiatan Belajar 3: Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Strategi Pembelajaran; Kegiatan Belajar 4: Berbagai Jenis Strategi Belajar-Mengajar. Dalam mempelajari modul ini perhatikan atau ikuti petunjuk berikut
Adatiga pandangan teoretis tentang hakikat bahasa, yakni pandang struktural, pandangan fungsional, dan pandangan interaksional. Pertama, dan yang paling tradisional jika dibandingkan dengan yang lain adalah pandangan struktural yang berpendapat bahwa tiap bahasa itu mempunyai struktur yang berbeda-beda; bahasa adalah sistem unsur yang
A Hakikat anak didik sebagai manusia. Sebelum mempelajari secara khusus mengenai anak didik dalam kaitannya sebagai siswa, perlu kiranya melihat anak didik itu sebagai manusia dengan kata lain manusia adalah kunci utama dalam kegiatan pendidikan. Dalam hal ini, ada beberapa pandangan mengenai hakikat manusia.
atas muncul pertanyaan: Bagaimanakah hakikat pendidikan? Bagaimanakah ha- kikat belajar dan pembelajaran? Tulisan ini bermaksud menguak jawaban atas dua permasalahan ter- sebut, sehingga diharapkan pembaca semakin memahami hakikat pendidikan serta hakikat belajar dan pembelajaran. C. HAKIKAT PENDIDIKAN Untuk memahami hakikat pendi-
ALATPENDIDIKAN IPS TUJUAN PEMBELAJARAN IPS Permendiknas No. LOGO Hakekat IPA dan Pembelajaran IPA Contents 1. Modul 1 Hakekat Pendidikan dan Pembelajaran di TK. PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN OPENENDED DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS. HAKEKAT PENDIDIKAN IPS DR ENDAH ANDAYANI MM 085755025191.
bimbinganatau pedoman untuk belajar, (6) membangkitkan timbulnya unjuk kerja (merespon) peserta didik, (7) memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas (penguatan), (8) mengukur/ mengevaluasi hasil belajar, dan (9) memperkuat retensi dan transfer belajar (Miarso, 2004:245-246). Teori Robert M. Gagne, yang disebut dengan
Pertanyaanoleh Rahmi Nike Rosahin 1. adalah pengalaman yang diperoleh bukannya nilai dari belajar tersebut. Bisakah kalian memberikan contoh konkret dari hal terpenting tersebut! 2. pedagogy dan andragogy. Menurut kalian dari kedua model tersebut, manakah model Serta berikan alasannya! Jawaban: 1.
HakekatPembelajaran IPA. Apakah itu IPA? Apakah Sain? Menggunakan matematika untuk bertanya dan menjawab pertanyaan tentang fenomena alam dan untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan dan mempresentasikan data. 3. Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu kelompok agar
Sebuahbuku berjudul “Belajar dan Pembelajaran Matematika” mengupas berbagai konsep pembelajaran matematika melalui model, srtategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran matematika serta menawarkan berbagai alternatif pembelajaran matematika yang bergeser dari pola lama menuju pembelajaran matematika pada era globalisasi.
Percakapanpercakapan ringan antara guru dan siswa sebelum kegiatan KBM dimulai merupakan langakah awal yang bagus untuk membuka pintu komunikasi. Sapaan-sapaan hangat dan berbagai pertanyaan ringan mereka akan membuat siswa termotivasi untuk betah dan belajar di sekolah. Selanjutnya, pilihan variasi-variasi kegiatan berikut. a. Menunjukkan
Strategibelajar mengajar sangat penting dipelajari agar pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan. Buku ini di kemas secara menarik dengan berbagai macam metode mengajar. Bukan hanya itu, buku ini juga menjelaskan secara rinci tentang model, strategi, pendekatan, dan teknik pembelajaran. Dikupas juga tentang keberhasilan belajar
Keterampilanmenulis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Secara esensial minimalnya ada tiga tujuan utama pembelajaran menulis yang dilaksanakan para guru di sekolah. Ketiga tujuan tersebut adalah (1) menumbuhkan kecintaan menulis pada
1g3W0. Dalam merencanakan pembelajaran, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan guru dan siswa untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Kita dapat membuat sekurangnya 5 pertanyaan sebelum membuat suatu perencanaan pembelajaran. Apakah pernyataan “Perencanaan dalam setiap kegiatan melibatkan komponen dalam kegiatan tersebut” berlaku dalam perencanaan pembelajaran? Bagaimana tinjauan dari aspek guru dan siswa? Jawab Sama halnya pada setiap perencanaan, semua komponen tentu terlibat dalam kegiatan tersebut. Begitu pula dalam perencanaan pembelajaran. Guru sebagai penyampai pelajaran memiliki multiperan seperti penulis skenario, aktor, sekaligus sutradara dalam pembelajaran yang dilaksanakannya. Dari aspek guru, yang harus ditampilkan dalam pembelajaran setidaknya dapat terkondisikan dengan alokasi waktu yang tersedia. Ketersediaan waktu menjadi penentu agar pembelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Dalam kata lain, indikator ketercapaian kompetensi telah terukur dan mampu menggambarkan tingkat kepahaman dari peserta didik. Guru harus mampu mengajak siswa tertarik dengan pelajaran yang diberikan melalui inovasi kreatif dalam mengajar, misalnya penggunaan metode anjangsana kunjungan ke objek yang terkait dengan materi ajar. Dari aspek siswa, komponen pembelajaran yang dibutuhkan siswa setidaknya telah tersedia media pembelajaran yang menarik dan relevan dengan materi ajar yang sedang diberikan. Kesesuaian ini akan menumbuhkan motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada akhirnya siswa akan dengan mudah menyerap pelajaran yang sedang diberikan. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan berjalan dengan efektif karena mampu mengarahkan siswa untuk paham dengan materi pelajarannya. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang ideal menurut tuntutan kurikulum yang berlaku? Perencanaan yang ideal menurut tuntutan kurikulum tentunya telah memenuhi kriteria yang harus dilakukan dalam pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku, perencanaan setidaknya meliputi tiga hal pokok, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, kemudian penutup. Dalam satu paket perencanaan tersebut telah tergambarkan model pembelajarannya dengan jelas. Kemudian di dalam strategi hingga taktik mengajar juga telah disebutkan pada rencana pembelajarannya. Uzer Usman dalam bukunya “Menjadi Guru Profesional” menyebutkan persiapan mengajar yang baik harus memenuhi kriteria Materi dan tujuan mengacu pada garis besar program pengajaran. Proses belajar mengajar menunjang pembelajaran aktif dan mengacu pada analisis materi pelajaran. Terdapat keselarasan antara tujuan, materi dan alat penilaian. Dapat dilaksanakan. Mudah dimengerti/dipahami. Dalam perencanaan pembelajaran hal yang perlu ditampilkan pertama kali adalah Standar Kompetensi SK. Selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar KD sebuah topik, dari topik yang akan dibahas kemudian ditentukan pula indikator yang akan dicapai. Berikutnya menyebutkan tujuan pembelajaran yang seterusnya diberikan gambaran/deskripsi singkat materi yang akan disampaikan. Kemudian menyebutkan pendekatan dan metode yang akan dipakai. Sedangkan didalam kegiatan inti hingga kegiatan akhir menyebutkan taktik yang akan dilakukan meliputi membuka dengan doa, menyampaikan materi pertemuan selanjutnya serta doa penutup. Dibagian akhir disebutkan pula sumber ajar, alat, media, teknik penilaian, bentuk penilaian, intrumen dan kriteria penilaian. Apakah strategi yang tepat dapat mengembangkan intelektual peserta didik? Jawab Kemampuan intelektual peserta didik dapat terasah dengan pemilihan strategi belajar yang tepat. Hal seperti ini didahului oleh motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Motivasi dan semangat siswa pertama kali akan muncul apabila guru dapat menyampaikan materi ajar dengan menarik. Misalnya dengan pemilihan media belajar, teknik mengajar, dan metode pembelajaran yang menyenangkan siswa. Pembelajaran yang baik berupaya mengarahkan siswa untuk dapat mengeksplor pengetahuannya berdasarkan hal terkecil yang pernah ia temui, misalnya siswa diajak untuk menggambarkan sebuah kenampakan fisik suatu objek yang pernah ia temui. Dengan demikian pengetahuan siswa akan berkembang. Guru tidak seharusnya memaksa peserta didik yang agak lamban dalam belajar agar serta merta mengikuti proses pembelajaran disekolahnya. Guru juga jangan menghambat peserta didik yang jenius untuk berhenti menunggu pasif teman-temannya yang masih jauh di bawahnya. Dari sini ada penekanan agar guru tetap memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik dalam menyerap materi ajar. Dewasa ini muncul pendidikan yang berorientasi pada kebebasan individu dengan mengeksploitasi kemampuan peserta didik atau pihak yang berkepentingan misal orang tua. Bagaimanakah sebaiknya? Jawab Pendidikan yang demikian itu memiliki tujuan agar peserta didik mampu memahami sebuah materi ajar dengan mendalam. Dalam kaitan ini muncul upaya kreatif dengan sendirinya dari siswa. Kreatif dalam belajar maksudnya adalah berkenaan dengan penggunaan atau memfungsikan kemampuan mental produktif dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah, atau upaya pengembangan bentuk-bentuk artistik dan mekanis. Di dalam kelas sebaiknya tidak perlu mengistimewakan individu tertentu, tetapi di luar kelas ia dapat dibina secara khusus. Pembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur pendahuluan, kegiatan inti, penutup akhir pembelajaran. Mengapa harus demikian? Bagaimana jika tidak demikian? Jawab Pembelajaran yang dilakukan sebenarnya dapat saja dijalankan tanpa mengikuti alur. Namun, pembelajaran yang diselenggarakan jadi sulit untuk diukur tingkat ketercapaiannya. Dengan demikian, idealnya memang pembelajaran yang dilakukan ialah mengikuti alur tersebut. Ini akan memberikan kesan bahwa pembelajaran yang dilakukan step by step atau langkah demi langkah. Dalam alur ini, pendahuluan atau kegiatan awal dimaksudkan untuk memberi pancingan dan curah pendapat brain storming agar dapat diarahkan pada materi pelajaran. Sementara itu, kegiatan inti merupakan langkah praktik yang dipakai dalam kegiatan belajar seperti penggunaan metode ajar. Pada bagian akhir hendaknya diberikan kesimpulan sehingga apa yang telah dipelajari akan diulas dan disimpulkan dengan lebih singkat untuk mudah dipahami siswa. Penulis Rudiono, staf pengajar di STKIP PGRI Pontianak, menempuh pascasarjana di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kontak onorudyasvatyahoodotcodotid.
Learning is a process that must be done by every individual to get knowledge. It is considerably a fundamental element in the implementation of any education level. The success of education depends on the student learning process both within and outside the school. In formal education the learning process is inseparable from to the teaching and learning process. Both of these processes are synergized to realize the ideals of the nation in order to educate the life of the world. As learning creatures and educational practitioners, whatever related to learning is important to know. Learning is a conscious activity undertaken by individuals through training and experiences that produce behavioral changes that include the cognitive, affective and psychomotor aspects. While teaching and learning is a system or process of teaching subject matters that are planned, implemented, and evaluated systematically so that students can achieve the learning objectives effectively and efficiently. Th...
Hakikat Belajar dan Pembelajaran – Manusia mempunyai kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Kemampuan manusia akan semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang mereka dapatkan. Belajar adalah sebuah proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan Hakikat BelajarBurton 1984 dalam Siregar 2014; 4, mengatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang disebabkan adanya interaksi antara individu itu sendiri dengan lingkungannya mereka lebih mampu untuk berinteraksi dengan lingkungannya”.Gagne dan Berlier 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menjelaskan bahwa hakikat belajar adalah sebuah proses yang dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari juga Prinsip Prinsip BelajarFotana 1981 dalam Winataputra 2007 mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari samping itu, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga berpendapat bahwa “belajar merupakan suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan tidak berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto 2010 2 mengatakan bahwa belajar merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapat suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar merupakan sebuh proses, maksudnya adalah belajar tidak akan dilakukan secara singkat tetapi secara terus menerus continu. Belajar adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa sebuah Surya 1997 dalam Rusman 2015 13, menyatakan bahwa belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk mendapat perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadinya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Surya mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses, maksudnya yaitu bahwa belajar merupakan hasil dari sebuah tindakan yang telah dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar adalah sebuah tindakan yang dilakukan secara sengaja. Tindakan yang disengaja ini adalah untuk mencapai suatu perubahan yang 2015 25 mengungkapkan bahwa belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi dan memiliki peran penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat ini menekankan bahwa belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang akan sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misalnya saja dia tidak bisa melakukan proses belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku yang tidak baik dan begitu pula L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 menyebutkan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence as originated or changed throught practice or training. Belajar merupakan sebuah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah dengan melakukan praktik atau latihan. Pendapat ini tidak jauh berbeda dengan pendapat dari Surya yang mengatakan bahwa belajar adalah hasil dari yang dimaksud oleh Howard L kingkey disini berupa praktik atau latihan. Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar yaitu terjadinya perubahan perilaku. Jadi bisa disimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses secara sadar dilakukan untuk dapat mencapai tujuan, belajar biasanya ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang disebabkan oleh interaksi secara individu ataupun secara penjelasan tersebut maka bisa disimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari beberapa pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menjelaskan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu Belajar berhubungan dengan perubahan proses belajar di sekolah, perubahan perilaku peserta didik mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai seluruh bahan belajar dan kecenderungan siswa mempunyai sikap dan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh guru. Untuk dapat mengukur apakah seseorang sudah belajar atau masih belum belajar, maka dibutuhkan adanya sebuah perbandingan antara perilaku sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar. Jika terjadi perbedaan perilaku, maka bisa disimpulkan bahwa seseorang tersebut telah perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses akan membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti misalnya tinggi badan, berat badan, dan juga kekuatan fisik, tidak akan dipadang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang sangat berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan ini akan menjadi prasyarat untuk perilaku karena belajar bersifat relatif yang dapat memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari kegiatan belajar pada kehidupan yang nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang terdapat di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaki antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Apa yang dipelajari seseorang bisa dijelaskan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu sangat berbeda-beda tergantung dari pengalaman yang telah mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna tentunya akan membentuk perilaku yang lebih kuat. Seperti halnya dengan proses belajar pada siswa, saat proses belajar tidak bermakna kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat karena itu diperlukan adanya proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi murid untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang tengah mereka pelajari. Kegiatan seperti ini akan memberikan kesan yang tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menari dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan suatu pembelajaran. Dengan begitu, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan lebih – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 2015 14 terdapat delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yakni 1 perubahan yang telah disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang memiliki sifat positif, 5 perubahan yang memiliki sifat aktif, 6 perubahan yang memiliki sifat permanen, 7 perubahan yang memiliki tujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja disini masksudnya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari suatu pemikiran. Perubahan yang dilakukan tanpa adanya suatu paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan maksudnya adalah bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan yang fungsional merupakan suatu perubahan yang baik, perubahan yang baik artinya bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang bisa berfungsi untuk hal-hal yang memiliki sifat yang memiliki sifat aktif maksudnya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang telah dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan yang memiliki sifat permanen artinya adalah perubahan yang berlangsung lama dan ini bukan yang memiliki sifat sementara. Perubahan yang terarah maksudnya adalah perubahan tersebut telah direncanakan sedemikian rupa atau bisa juga diartikan sebagai perubahan yang disadari. Pengertian dari perubahan perilaku secara keseluruhan adalah bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per Hakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19.Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”.Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Pembelajaran pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan Hasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil juga Pengertian Aktivitas BelajarSedangkan menurut Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi antar guru dan murid yang disebut dengan proses siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES Press. Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Belajar. AdvertisementScroll to Continue With Content
Learning is a process that must be done by every individual to get knowledge. It is considerably a fundamental element in the implementation of any education level. The success of education depends on the student learning process both within and outside the school. In formal education the learning process is inseparable from to the teaching and learning process. Both of these processes are synergized to realize the ideals of the nation in order to educate the life of the world. As learning creatures and educational practitioners, whatever related to learning is important to know. Learning is a conscious activity undertaken by individuals through training and experiences that produce behavioral changes that include the cognitive, affective and psychomotor aspects. While teaching and learning is a system or process of teaching subject matters that are planned, implemented, and evaluated systematically so that students can achieve the learning objectives effectively and efficiently. Three learning characteristics are a learning is a conscious effort of a person, b learning is characterized by a change of behavior that encompasses all aspects cognitive, affective, and psychomotor, and such changes are relatively permanent, c changes in behavior are derived from the interaction process with the environment and exercises. Factors that influence learning and teaching process are internal factors physiological and psychological and external factors family, school and community. Five principles of learning subsumption, organizer progressive differentiation concolidation integrative Learning process, education, environment Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free At-Thullab Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 p-ISSN 2579-6259 e-ISSN 2621-895X HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Silviana Nur Faizah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Lamongan e-mail silviana_nurfaizah Abstract Learning is a process that must be done by every individual to get knowledge. It is considerably a fundamental element in the implementation of any education level. The success of education depends on the student learning process both within and outside the school. In formal education the learning process is inseparable from to the teaching and learning process. Both of these processes are synergized to realize the ideals of the nation in order to educate the life of the world. As learning creatures and educational practitioners, whatever related to learning is important to know. Learning is a conscious activity undertaken by individuals through training and experiences that produce behavioral changes that include the cognitive, affective and psychomotor aspects. While teaching and learning is a system or process of teaching subject matters that are planned, implemented, and evaluated systematically so that students can achieve the learning objectives effectively and efficiently. Three learning characteristics are a learning is a conscious effort of a person, b learning is characterized by a change of behavior that encompasses all aspects cognitive, affective, and psychomotor, and such changes are relatively permanent, c changes in behavior are derived from the interaction process with the environment and exercises. Factors that influence learning and teaching process are internal factors physiological and psychological and external factors family, school and community. Five principles of learning subsumption, organizer progressive differentiation concolidation integrative Reconciliation. Keywords Learning process, education, environment A. Pendahuluan Pendidikan pada dasarnya berfungsi untuk membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karateristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi diri maupun lingkungannya. Proses pendidikan agaknya tidak luput dari beberapa aktivitas diantaranya adalah belajar dan pembelajaran. Pentingnya belajar dan pembelajaran untuk menjadikan insan yang kamil ditunjukkan dari beberapa ayat dalam al-Qur’an yang menjelaskan pentingya belajar salah satunya terdapat dalam al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 selain itu terdapat beberapa hadits Nabi Muhammad saw. yang juga membahas tentang pentingnya belajar. Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 176 Hakikat belajar dan pembelajaran perlu dipelajari secara mendalam untuk mengetahui batasan-batasan dari masing-masing istilah tersebut. Belajar merupakan suatu aktifitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain mengetahui hakekat belajar komponen-komponen yang berada didalamnya seperti ciri-ciri belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan prinsip-prinsip belajar menjadi penting untuk dikaji. Pengertian Belajar Secara etimologis dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” Tim Penyusun Kamus, 1996. Dalam al-Qur’an banyak ayat yang menunjukkan aktivitas belajar, di antaranya surat an-Nahl ayat 78 Al-Qur’an, 16 78“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur” Departemen Agama RI, 2004. Kata belajar dalam Istilah bahasa Arab disebut dengan Ta’allama dan Darasa. Al-Quran menggunakan kata Darasa yang diartikan mempelajari yang sering dihubungkan dengan mempelajari Al-kitab Al-Qur’an. Diantaranya terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 105 Al-Qur’an, 6105 ”Dan demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami agar orang-orang musyrik mengatakan engkau telah mempelajari ayat-ayat itu dari ahli kitab dan agar Kami menjelaskan al-Qur’an itu kepada orang-orang yang mengetahui” Departemen Agama RI, 2004. Kata darasta yang berarti ”engkau telah mempelajari”, menurut Quraish Shihab yaitu membaca dengan seksama untuk dihafal atau dimengerti. Shihab, 2002 Istilah belajar dalam islam sering disebut dengan menuntut ilmu Thalab A-’Ilm. Karena dengan belajar, seseorang akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya, dan ilmu yang diperoleh harus diaplikasikan sehingga memberikan perubahan dalam diri pelajar, baik kepribadian maupun perilakunya. Belajar mempunyai pengertian yang sangat kompleks, sehingga banyak ahli yang mengemukakan pengertian belajar dengan ungkapan yang berbeda-beda. Hal Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 177 tersebut dikarenakan mereka mempunnyai sudut pandang tertentu mengenai batasan-batasan pengertian belajar. Croanbach memberikan definisi “learning is shown by a change in behaviour as a result of experience”Sardiman, 1994 belajar ditunjukkan oleh perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat serupa dikemukakan oleh Mouly bahwa belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman Mufarrokah, 2009. Pidarta juga mendifinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative sebagai hasil pengalaman bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain Komsiyah, 2012. Sedangkan menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut “Belajar adalah perubahan di dalam diri jiwa peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru” Majid, Mahmud mendefinisikan belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan Mahmud, 2010 . Menurut Kokom belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan atau perubahan sementara karena suatu hal Komalasari, 2010. Harold Spears memberikan batasan“learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction” Sardiman, 1994. belajar adalah untuk mengamati , membaca , meniru , mencoba sesuatu sendiri , mendengarkan , mengikuti arah. Sedangkan menurut Nana Sudjana, belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat pengalaman dan latihan Sudjana, 1989b. Dari berbagai perspektif pengertian belajar sebagaimana dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah suatu aktifitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar merupakan aktivitas sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Islam sangat menekan terhadap pentingnya ilmu. Al-Quran dan Hadis mengajak umat Islam untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada derajat yang tinggi Wahyuni, 2010. Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 178 Di dalam Al-Quran, kata al-ilm dan kata-kata turunannya digunakan lebih dari 780 kali. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah Saw, menyebutkan pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk manusia Wahyuni, 2010. Sebagaimana yang tertera dalam surah Al-alaq ayat 1-5 Al-Qur’an, 96 1-5. “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” Departemen Agama RI, 2004. Sejak turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Saw., islam telah menekankan perintah untuk belajar. Ayat pertama menjadi bukti bahwa Al-Qur’an memandang pentingnya belajar agar manusia memahami seluruh kejadian yang ada disekitarnya, sehingga meningkatkan rasa syukur mengakui akan kebesaran Allah Swt. Pada ayat pertama dalam surah Al-alaq terdapat kata iqra’, yang melalui malaikat Jibril Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk “membaca”. Quraisy Shihab didalam Tafsirnya Al-Misbah kata iqra’ berasal dari kata Qara’a berarti menghimpun. Dan dari kata menghimpun itu ditemukan berbagai macam arti. Antara lain menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu dan sebagainya, yang ke semuanya bermuara pada arti menghimpun Shihab, 2002. Bahkan Quraish Shihab berpendapat bahwa ayat di atas seakan akan mengatakan bacalah wahyu-wahyu ilahi yang sebentar lagi akan banyak engkau terima, dan baca juga alam dan masyarakatmu. Bacalah agar engkau membekali dirimu dengan kekuatan pengetahuan. Akan tetapi dengan satu syarat engkau lakukan dengan atau nama tuhan yang selalu memelihara dan membimbingmu dan yang mencipta semua makhluk kapan dan di manapun Shihab, 2002. Selain Al-Qur’an, banyak Hadis Nabi Saw. Yang menjelaskan betapa pentingnya ilmu dan orang-orang yang terdidik. Diantara Hadis-hadis tentang pentingnya belajar dan menuntut ilmu, antara lain, adalah mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim; carilah ilmu walaupun ke negeri cina; carilah ilmu sejak dalam buaian sampai ke liang lahat; para ulama itu adalah pewaris para Nabi; pada hari kiamat ditimbanglah tinta ulama dengan darah syuhada,maka tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada Wahyuni, 2010. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 179 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien Komalasari, 2010. Terdapat dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajar dan mengajar. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan siswa, sedang mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru Mufarrokah, 2009. Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, pertama pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran remedial dan pengayaan. Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses yang meliputi kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Subroto, 1997. Kokom menjelaskan secara lebih rinci ketiga proses pembelajaran tersebut dari masing-masing kegiatan pembelajaran 1. Persiapan, dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar lesson plan penyiapan alat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasi. 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dirancang penerapannya. 3. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment pengayaan, dapat pula berupa pemberian layanan remidial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar Komalasari, 2010. Ciri-ciri Belajar Ciri-ciri belajar menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara diantaranya adalah 1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku change behavior. 2. Perubahan perilaku relative permanent. 3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. 4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan Wahyuni, 2010. Slameto mengungkapkan enam kriteria perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 180 1. Perubahan terjadi secara wajar. Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan, atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya. 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktiv. Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja dan tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar, meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu Sahrani, 2011. Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Setidaknya belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, maupun nilai dan sikap afektif. 2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan. 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. 4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan Nara, 2010. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut. a. belajar adalah perubahan tingkahlaku; b. perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan; c. perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama Soekamto, 1997. Ciri umum belajar menurut Aunurrahman adalah sebagai berikut; Pertama, belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atu disengaja. Kedua, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku Aunurrahman, 2009. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 181 Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan ciri belajar diantaranya Pertama, belajar merupakan usaha sadar dari seseorang, Kedua, belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku yang mencakup seluruh aspek kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan tersebut relative permanent, Ketiga, perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran Belajar dan Pembelajaran merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Secara skematik factor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran digambarkan sebagai berikut Komalasari, 2010 Gambar Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran Berdasarkan skema diatas adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri. Sudjana, 1989 Faktor intern ini berkaitan dengan unsur fisiologis dan psikologis siswa. Unsur fisiologis siswa berupa kondisi fisiologis secara umum serta kondisi panca indera. Sedangkan unsur psikologi berupa minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif. Sedangkan menurut Slameto faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri peserta didik. Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibagi menjadi tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. a Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. b Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani seperti lemah lunglai sedangkan kelelahan rohani seperti adanya kelesuan dan kebosanan Slameto, 2006. 2. Faktor Ekstern Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 182 Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat Slameto, 2006. a. Faktor Keluarga Peserta didik akan dipengaruhi dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Di dalam kehidupan keluarga, anak mendapatkan bimbingan dan perawatan dalam rangka membentuk perwatakan dan kepribadian anak, untuk menjadi dirinya sendiri atau menjadi pribadi yang utuh Isjoni, 2009. b. Faktor Sekolah Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi belajar yaitu mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c. Faktor Masyarakat Lingkungan masyarakat dimana siswa berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya Sukmadinata, 2004. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip belajar ialah petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar Sutikno, 1995. Peserta didik akan berhasil dalam belajarnya jika memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Menurut Ausubel yang dikutip dalam Djadjuri, ada lima prinsip utama belajar yang harus dilaksanakan, yaitu 1. Subsumption, yaitu proses penggabungan ide atau pengalaman baru terhadap ide-ide yang telah lalu yang telah dimiliki. 2. Organizer, yaitu ide baru yang telah dicoba digabungkan dengan pola ide-ide lama diatas, dicoba diintegrasikan sehingga menjadi suatu kesatuan pengalaman. Dengan prinsip ini dimaksudkan agar pengalaman yang diperoleh itu bukan sederetan pengalaman yang satu dengan yang lainnya terlepas dan hilang kembali. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 183 3. Progressive Differentiation, yaitu bahwa dalam belajar suatu keseluruhan secara umum harus terlebih dahulu muncul sebelum sampai kepada suatu bagian yang lebih spesifik. 4. Concolidation, yaitu suatu pelajaran harus dikuasai sebelum sampai ke pelajaran berikutnya, jika pelajaran tersebut menjadi dasar atau prasyarat untuk pelajaran berikutnya. 5. Integrative Reconciliation, yaitu ide atau pelajaran baru yang dipelajari itu harus dihubungkan dengan ide-ide atau pelajaran yang telah dipelajari terdahulu. Prinsip ini hampir sama dengan prinsip subsumption, hanya dalam prinsip integrative reconciliation menyangkut pelajaran yang lebih luas, umpamanya antara unit pelajaran yang satu dengan yang lainnya Nanang Hanafiah, Menurut Soekamto dan Winata Putra di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut. 1 Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif. 2 Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. 3 Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. 4 Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti. 5 Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya Wahyuni, 2010. B. Simpulan Belajar adalah suatu aktifitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran dipandang dari dua sudut pertama sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yaitu tujuan pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran remedial dan pengayaan. Kedua pembelajaran sebagai suatu proses terdiri dari kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut. Tiga ciri-ciri belajar a belajar merupakan usaha sadar dari seseorang, b belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku yang mencakup seluruh aspek kognitif, Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 184 afektif, psikomotor, dan perubahan tersebut relative permanent, c perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern fisiologis dan psikologis dan faktor ekstern keluarga, sekolah dan masyarakat. Lima prinsip belajar Subsumption, Organizer Progressive Differentiation Concolidation Integrative Reconciliation. Daftar Rujukan Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Alfabeta. Indonesia, Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Isjoni. 2009. Menuju Masyarakat Belajar Pendidikan dalam Arus Perubahan Cet II. Yogyakarta Pustaka Belajar. Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung Refika Aditama. Komsiyah, I. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta Teras. Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung CV Pustaka Setia. Majid, S. A. A. dan A. A. At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris Juz I. Mesir Darul Ma’arif. Mufarrokah, A. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta Teras. Nanang Hanafiah, C. S. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung Refika Aditama. Nara, E. S. dan H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Indonesia. RI, D. A. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahanya Juz 1 – Juz 30. Bandung Jumanatul Ali Art. Sahrani, P. S. dan S. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor Ghalia Indonesia. Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta. PT. Grafindo Persada. Shihab, M. Q. 2002. Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol 15. Jakarta Lentera Hati. Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta. Soekamto, T. 1997. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Yogjakarta PAU-PPAI. Subroto, S. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta Rineka Cipta. Sudjana, N. 1989a. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung Sinar Baru. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 185 Sudjana, N. 1989b. Media Pengajaran. Bandung Sinar Baru. Sukmadinata, N. S. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Sutikno, M. S. 1995. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam mewujudkan pembelajaran yang berhasil. Jakarta Rineka Cipta. Wahyuni, B. dan E. N. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran Cet V. Jogjakarta Ar-Ruzz Media. ... dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan Mughniyah, 2015;Ridwan & Brameld, 2014. Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi pada diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri seorang seseorang Faizah, 2017;Hermawan, 2014. Belajar merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang. ...Fadiyah Nur DiyanaBadruli MartatiFajar SetiawanPandemi covid-19 ini sangat berdampak bagi seluruh dunia terutama di Indonesia khususnya dari segi pendidikan. karena virus corona yang mudah sekali menyebar sehingga pemerintah memberlakukan pembelajaran di rumah melalui jaringan. Sehingga pembelajaran di sekolah mengalami berbagai problmetaika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pembelajaran Ptm Di Masa New normal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 3 MI Al Furqon Srowo Sidayu Gresik Tahun Ajaran 2021/2022. Serta untuk mengetahui apa saja kendala dan hambatan yang dirasakan guru maupun murid ketika melakukan kegiatan belajar mengajar via daring selama masa pandemic covid-19 ini. Responden adalah siswa kelas 3 MI karena mereka masih banyak yang belum menguasai penggunaan internet dan android, kemudian juga masih banyak dari mereka yang belum memiliki fasilitas gadget pribadi yang memadai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif dimana sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden yang sudah dipilih oleh peneliti. Peneliti akan melakukan wawancara pada guru MI Al Furqon Srowo Sidayu Gresik, melakukan observasi lapangan secara langsung dan mengumpulkan dokumen dokumen penting yang mampu menunjang penelitian.... Perubahan tingkah laku merupakan salah satu ciri yang didapat ketika seseorang telah belajar [4]. Adanya perubahan tingkah laku yang dimaksudkan yakni mencakup perubahan pengetahuan dan keterampilan maupun nilai dan juga sikap [5]. Ketika seseorang telah meng-alami proses belajar, maka akan ada hasil belajar yang diperoleh, yaitu berupa hasil belajar. ...Diah AningrumTujuan Penelitian Mengetahui tingkat minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika di SMAN 8 KOTA JAMBI masih perlu ditingkatkan. Metodologi Penelitian ini meng-gunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik yang digunakan adalah angket atau kuesioner, yang kemudian diberikan kepada subjek penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dalam situs yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Temuan Utama Siswa kelas XI A di SMA Negeri 8 Kota Jambi memiliki minat yang baik untuk mempelajari fisika. Keterbaruan/Keaslian dari Penelitian Mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika.... Belajar diartikan sebagai aktivitas sadar peserta didik melalui kegiatan latihan ataupun pengalaman untuk melakukan perubahan dirinya pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Faizah, 2017. Tentunya, aktivitas belajar melibatkan interaksi antara subjek pembelajar, objek pembelajar dan materi serta fasilitas pembelajaran. ...Sri Sulystiahningsih TiringYohanita NirmalasariNovilia HerciKesulitan peserta didik dalam memahami konsep pengetahuan kimia SMA umumnya telah menjadi kendala. Salah satunya, materi hukum-hukum dasar kimia. Penyebabnya, kurang tepatnya penerapan strategi pembelajaran kimia. Imbasnya pada rendahnya minat peserta didik belajar kimia. Dengan melihat potensi strategi gamifikasi edukatif, penelitian ini menawarkan penerapannya dengan mengadopsi model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan kartu clup. Tujuan penelitian adalah analisis minat melalui penentuan klasifikasi minat, tingkat keberhasilan minat dan persentase setiap indikator minat. Jenis penelitian adalah penelitian survey. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket dan observasi. Instrumen pengumpulan data yaitu lembar wawancara, lembar angket penilaian diri, angket penilaian sejawat dan lembar observasi. Analisis validasi instrumen mengunakan perhitungan presentase, analisis indikator minat mengunakan kategori rentang minat dan presentase. Hasil penelitian melewati beberapa tahap yaitu validitas instrumen 1 angket penilaian diri sangat valid, 86,6 %, 2 angket penilaian sejawat sangat valid, 85,4 %, 3 lembar observasi sangat valid, 86,6 %. Analisis minat belajar 1 klasifikasi minat 12 peserta didik tinggi, dan 6 peserta didik sedang, 2 tingkat keberhasilan minat 66,6 %, minat tinggi dan 33,3 %, minat sedang dan 3 indikator prasaan senang 80,4% tinggi, perhatian 79,5% tinggi, keterlibatan 62,7% sedang, ketertarikan 76,3 % tinggi dan pengetahuan 59,3% sedang.... Salah satu pelajaran yang perlu diajarkan di sekolah dasar adalah pembelajaran sains atau ilmu pengetahuan alam IPA. IPA memiliki materi kajian tentang gejala alam baik lingkungan fisik hingga tubuh kita Faizah, 2017. Pembelajaran IPA penting diajarkan di sekolah dasar tujuannya agar melatih siswa pola pikir siswa secara saintifik atau ilmiah, sistematis logis dan kritis. ...Debbyanty DebbyantyAbdullah SinringSandra Sukmaning AdjiLearning science has many studies that are abstract and cannot be directly seen. So we need media that can help explain it. In addition to elementary school students who are at the concrete operational stage who are able to think logically but can only understand objects that they can see. The structured assignments method assisted by smartphone media will encourage students to easily understand the material. The research aims to analyze the effect of structured assignments assisted by smartphone in online learning on science learning outcomes for elementary school students. This research with a quantitative approach is an experimental type with a one group pretest-posttest design model that uses class VI students at SD Negeri 102 Makale 5 as research subjects. Based on data analysis using the t test obtained Sig.2-tailed F_table, namely F_count = > F_table = then Ha was accepted and HO was rejected; 2 There is an influence of verbal violence on the learning outcomes of Grade V PPKn students. The calculation results are obtained F_count > F_table, namely F_count = > F_table = then Ha is accepted and HO is Dwi Yuniar FajarsariSiti Nurrochmah Moch YunusTatok SugiartoLearning outcomes are the results of interactions carried out during learning and learning activities, including cognitive, psychomotor, and emotional aspects that arise with certain behavioral changes. Learning activities have predetermined goals that students must go through to obtain maximum results. The purpose of this study was to describe and examine the relationship between motivation to choose sports extracurricular activities during class 10 odd semester 2019/2020 in class 12 students in the 2019/2020 academic year at Arjasa State High School, Jember Regency. The experimental subjects in this study were high school students of class X for the academic year 2019/2020 who are now occupying class XII with a total of 121 students with 86 populations and 77 samples of students participating in extracurricular sports. The instrument used by the researcher is a student motivation questionnaire for choosing sports extracurricular activities, each of which has 32 motivational statements/questions with a range of validity results of and reliability of The data analysis used in this research is descriptive data analysis using relative frequency percent and prerequisite test data analysis. The results showed that there was a positive relationship between students' motivation to choose sports extracurricular activities and learning outcomes for PJOK subjects. Abstrak Banyak Tujuan penelitian adalah mengkaji hubungan motivasi memilih kegiatan ekstrakurikuler olahraga pada saat kelas 10 semester gasal 2019/2020 di SMA Negeri Arjasa Kabupaten Jember. Subyek penelitian siswa SMA kelas X tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 121 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga. Subjek penelitian dibagi dua a subjek uji coba instrumen berjumlah 35 orang dan b populasi penelitian berjumlah 86 orang dan 77 sampling menggunakan teknik purposive random sampling persen dari 86 orang, sehingga sample berjumlah 77 orang. Instrument yang digunakan oleh peneliti adalah angket motivasi siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang masing-masing motivasi terdapat 32 butir pernyataan/pertanyaan dengan rentang hasil validitas 0,391079-0,735523 dan realibilitas 0,946. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisi statistika inferensial bentuk parametric yaitu uji korelasional r dilengkapi dengan analisis regresi sederhana dan menggunakan analisis data uji prasyarat. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan linier secara signifikan antara motivasi siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan hasil belajar mata pelajaran perubahan tersebut relative permanent, c perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern fisiologis dan psikologis dan faktor ekstern keluarga, sekolah dan masyarakatafektif, psikomotor, dan perubahan tersebut relative permanent, c perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern fisiologis dan psikologis dan faktor ekstern keluarga, sekolah dan masyarakat. Lima prinsip belajar Subsumption, Organizer Progressive Differentiation Concolidation Integrative Reconciliation. Daftar Rujukan Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Kontekstual. Bandung Refika AditamaK KomalasariKomalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung Refika KomsiyahKomsiyah, I. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta Belajar dan PembelajaranE S NaraH DanNara, E. S. dan H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia dan Terjemahanya Juz 1 -Juz 30D A RiRI, D. A. 2004. Al-Qur'an dan Terjemahanya Juz 1 -Juz 30. Bandung Jumanatul Ali Belajar dalam Perspektif IslamP S S SahraniSahrani, P. S. dan S. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor Ghalia dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta. PT. Grafindo PersadaSardimanSardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta. PT. Grafindo Q ShihabShihab, M. Q. 2002. Tafsir al-Misbah;Kesan dan Keserasian al-Qur'anPesanPesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an, Vol 15. Jakarta Lentera dan Faktor-faktor yang MempengaruhinyaSlametoSlameto. 2006. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.
pertanyaan tentang hakikat belajar dan pembelajaran